Dalam rangka kunjungan senior expert yang merupakan kolaborasi antara UGM dengan Senior Expert Services (SES), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM yang didukung oleh LPPT UGM mengadakan Workshop pengamatan jaringan organ menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) pada hari Kamis, 15 Maret 2018, dengan narasumber yaitu Dr. Srikanth Karnati Ph.D. dari Justus Liebig University of Giessen Germany.
Dalam bidang kedokteran, mikroskop sangat diperlukan dalam melakukan analisis organ dan jaringan. Mikroskop cahaya (light microscope) paling popular digunakan, namun memiliki keterbatasan terutama dalam hal perbesaran dan preparasinya. Perbesaran maksimum pada mikroskop cahaya adalah 1000-1500x. Sementara dari segi preparasi memerlukan pengirisan yang sangat tipis dan rata yang akan menyita banyak waktu dalam melakukannya. Mikroskop electron/SEM menjadi solusi untuk masalah tersebut karena memiliki perbesaran hingga ratusan ribu kali sehingga dapat mengamati obyek yang tidak mampu diamati dengan mikroskop cahaya.
Dr. Srikanth Karnati Ph.D. mempersiapkan sampel yang akan dilihat dengan SEM
Teknisi SEM LPPT UGM memberikan penjelasan tentang alat SEM milik LPPT UGM
Peserta workshop sebanyak 15 orang yang merupakan perwakilan dari Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Gigi dan LPPT UGM. Materi yang diberikan yaitu jenis-jenis mikroskop mulai dari mikroskop cahaya hingga mikroskop electron. Cara penyiapan sampel mulai dari pengambilan sampel, proses fiksasi, positioning sampel, coating sampai analisis dengan SEM. Pada workshop ini digunakan sampel jaringan paru-paru dan usus hewan coba tikus. Pada hari pertama peserta diajarkan proses penyiapan sampel yang dilakukan di lab FKH UGM. Pada hari kedua diajarkan mikroskopi dan pengamatan dengan SEM. Peserta ditunjukkan bagian-bagian yang tidak dapat diamati dengan mikroskop cayaha namun sangat jelas ketika menggunakan SEM. Pada kesempatan praktek dengan SEM, narasumber sangat mengapresiasi kemampuan SEM yang ada di LPPT UGM yaitu dari segi mesin dan teknisinya. SEM yang digunakan untuk pengamatan adalah JEOL seri 6510 LA buatan Jepang (Yusuf Umardani/LPPT).