Pelayanan praklinik dan pengembangan hewan coba merupakan salah satu untit penunjang LPPT-UGM yang melayani penelitian yang bersifat in vivo pada hewan coba. Efek dari aplikasi suatu zat atau obat baru pada manusia dapat diketahui dengan mempelajari efek komulatif dari dosis yang dapat menimbulkan berbagai efek, antara lain toksik, karsinogenik, teratogenik, mutagenik dan lain sebagainya. Pada umumnya informasi tersebut dapat diperoleh dari percobaan secara in vivo menggunakan hewan uji sebagai model yang dirancang pada serangkaian uji praklinik. Saat ini di LPPT UGM terdapat dua uji praklinik utama yang telah tersertifikasi ISO 17025, yaitu:

  1. Uji toksisitas akut dan
  2. Uji toksisitas sub kronis

Uji toksisitas akut merupakan metode uji yang digunakan untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji dalam dosis tunggal atau dosis berulang dalam waktu 24 jam. Sedangkan metode uji toksisitas sub kronis merupakan metode observasi efek toksis dari sediaan uji yang diberikan setiap hari pada beberapa kelompok hewan uji. Selain itu terkait dengan pengembangan hewan laboratorium, saat ini LPPT UGM juga memfasilitasi dan menyelenggarakan berbagai macam pengujian praklinik dengan menggunakan hewan laboratorium, dan terdapat dua jenis hewan laboratorium yang dikembangan (breeding) oleh LPPT UGM  yaitu

  1. tikus (Rattus norvegicus, strain wistar dan Sprague dawley),
  2. mencit (Mus musculus, galur bulb/c, swiss, DDY),

**apabila  diperlukan strain lain atau hewan jenis lain dapat didatangkan dari institusi lain baik dalam maupun luar negeri